Tuesday, 21 April 2015

Analisis zaman plantagenet

ZAMAN PLANTAGENETS
Zaman Plantagenets ini adalah zaman dimana penguasa atau raja Inggris merupakan keturunan yang berasal dari daerah Anjou, Perancis. Menurut Pollard (2008:20), berdasarkan latar belakang raja yang berkuasa, Zaman Plantagenets ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      The Angevins dari tahun 1154 sampai tahun 1216
3 Raja, dimulai dari Henry II. Disebut sebagai The Angevins karena raja-raja ini sebenarnya berasal dari Anjou, Perancis. Seperti diketahui bahwa Ratu Mathilda menikah dengan pangeran Anjou yang menguasai kerajaan Angevin dan melahirkan Henry II, sehingga raja-raja ini tidak hanya berkuasa di Inggris namun juga di Anjou. Kekuasaannya pun semakin meluas hingga sampai
ke Spanyol ketika Henry II menikahi Eleanor of Aquitane.
2.      The Plantagenets dari tahun 1216 sampai tahun 1399
5 Raja, dimulai dari Henry III.
3.      The houses of Lancaster and York dari tahun 1399 sampai 1485
5 Raja dimulai dari Raja berumur 10 tahun Henry IV. Berbeda dengan raja-raja sebelumnya, 6 raja yang dimulai dari Henry IV ini merupakan raja berdarah Inggris asli dan hanya sedikit mengalir darah Prancis.

A.    Silsilah Keluarga Kerajaan Inggris
1.      Henry II (1154–1189)
Ia mendirikan sebuah pengadilan kerajaan di Clarendon, Northampton, dll. Sekaligus mengajarkan rakyatnya untuk mengandalkan penilaiannya sendiri. Membatasi kekuatan sheriff dan yurisdiksi gereja di pengadilan Clarendon.


2.      Richard I (1189–1199)
Ia merupakan pemimpin pasukan Inggris di Perang Salib dan Perang dengan Perancis.
3.      John (1199–1210)
Ia merupakan raja terburuk sepanjang masa di Inggris, dia memerintah Inggris dengan semena-mena, menaikkan pajak seenaknya bahkan semua binatang ternak di Inggris diklaim olehnya, sehingga terpaksa menandatangani piagam Magna Charta karena ditekan dari berbagai arah.
4.      Henry III (1216–1272)
Henry III ini dikenal karena memanggil Simon de Montfort ke dalam rapat parlemen.
5.      Edward I (1272–1307)
Ia meruapakan raja asli Inggris pertama sejak Norman menguasai Inggris. Bangkitnya orang-orang Inggris, bahasa Inggris, militer, dan ekonomi Inggris, dan memimpin perlawanan terhadap Wales dan Skotlandia.
6.      Edward II (1307–1327)
Ia mengangkat kembali monarki dan bahkan para baron yang dikenal sebagai pemberontak diangkat sebagai bangsawan.
7.      Edward III (1327–1377)
Edward III merupakan salah satu raja tersukses di Inggris, memimpin selama 50 tahun dan dibawah kepemimpinannya Inggris mengalami kemajuan di bidang budaya, sastra, agama, politik, perdagangan, dan perang. Edward III yang biasa disebut juga sebagai Edward The Black Prince merupakan pencetus Perang 100 tahun Inggris dengan Perancis. Dibawah kekuasaannya Inggris mengalami kemenangan gemilang dalam awal-awal perang 100 tahun.
8.      Richard II (1377–1399)
Pada masa pemerintahan Richard II mengalami pemberontakan oleh kaum petani.

9.      Henry IV (1399–1413)
Bersikap tidak seperti seorang raja, Henry IV malah bersantai karena kesuksesan ayahnya Edward III, dan langsung diganti oleh anaknya.
10.  Henry V (1413–1422)
Mencoba meredakan peperangan dengan Perancis namun gagal.
11.  Henry VI (1422-1461)
Terjadi War of the Roses atau Perang Mawar, Henry VI berhasil menang secara taktis dalam perang mawar dan menduduki singgasana raja. Henry VI juga langsung menginvasi Perancis dan berhasil menguasai Orleans, hingga akhirnya Joan of Arc pahlawan dari Perancis mengalahkannya dan merebut kembali Orleans. Kekalahan Henry VI di Orleans menandakan awal keruntuhan Zaman Plantagenets dan kekuasaan Inggris di Norman/Perancis yang susah payah direbut oleh Edward III, The Black Prince.
12.  Edward IV (1461-1483)
Merebut tahta setelah Henry VI dibunuh di Tower of London
13.  Richard III (1483-1485)
Kematian Richard III dalam War of The Roses sekaligus mengakhiri Zaman Plantagenets.

B.     Sistem Pemerintahan
Zaman ini bisa disebut sebagai zaman barbar. Hukuman seperti hukum gantung, Hukum drawing and quartering, dan hukum bakar hingga mati diperkenalkan di Inggris pada zaman ini. Raja secara perlahan kehilangan kekuasaan absolutnya, disebabkan karena kekacauan yang dibuat oleh penerus King Richard the Lionheart, King John. Hal inilah yang menyebabkan John disebut sebagai Raja terburuk Inggris akibat pemerintahan pada masanya benar-benar tidak adil. Sehingga Raja terpaksa harus menandatangani piagam Magna Charta dan juga seorang biasa Simon de Montfort yang mampu menembus parlemen.

Konselir atau penasihat raja menduduki peran penting dalam kerajaan. Rajanya boleh saja berganti-ganti namun konselirnya tetaplah dia. Seperti ketika dalam film Robin Hood raja Richard The Lion Heart sedang dalam Perang Salib, William yang menduduki sebagai penasihat kerajaan menduduki kepala pemerintahan sementara. Penguasa gereja di Roma yang tidak manusiawi dan korup. Hal ini menyebabkan terjadinya pembantaian yang dilakukan oleh Richard the Lionheart di Acre pada masa Perang Salib dan juga orang-orang dapat dijamin masuk surga oleh pihak gereja Roma dengan membayar sejumlah harta. Dan juga seperti dalam film King Arthur bahwa orang-orang gereja itu merasa bahwa mereka merupakan kaki tangan tuhan dan bersikap semana-mena terhadap orang yang mereka pikir seorang pendosa.
Perkembangan di dunia pendidikan, terutama di Oxford dan Cambridge yang menjadi pusat pendidikan di Inggris. Tokoh cendekiawan pada masa ini adalah John Wycliffe dan pengikutnya yang berasal dari Oxford dan mengkampanyekan kebebasan memeluk agama.

C.    Sosial
·         Seperti terlihat di dalam film King Arthur dan Robin Hood bahwa kasta-kasta tersebut masih ada. Bahkan tidak sembarang orang boleh berbicara dengan raja, jangankan berbicara menatap pun tidak diperbolehkan, sebelum piagam Magna Charta ditandatangani.
·         Masih ada perbudakan, hal ini terlihat dalam film King Arthur dimana banyak sekali budak yang diselamatkan oleh Arthur. Dan Arthur memimpikan sebuah Negara yang rata dan memiliki derajat yang sama seperti konsep meja bundar miliknya.
·         Mata pencaharian utama masyarakat masih dalam sektor pertanian dan perikanan. Terlihat baik dari kedua referensi Robin Hood dan King Arthur, dimana rakyat masih bergantung pada alam sekitarnya.
·         Rakyat mulai berani melakukan perlawanan terhadap tirani, terlihat dalam film Robin Hood dimana rakyat mulai membentuk pasukan pemberontak menentang King John. Dan juga pada masa pemerintahan Richard II rakyat terutama petani pun memberontak pada raja.
D.    Kejadian Besar Di Zaman Plantagenets
1.      Perang Salib (1095 M – 1291 M)
Sebenarnya secara keseluruhan Perang Salib merupakan suatu kegagalan. Tujuan utama dari Perang Salib adalah untuk merebut Jerusalem dan Antioch namun Turki terlalu kuat dan Pasukan Kristiani berhasil dikalahkan. Richard the Lionheart terlibat dalam Perang Salib yang ketiga, dimana pencapaiannya adalah mampu merebut Siprus untuk aliansinya Bizantium dan terbunuh ketika dalam perjalanan pulang ke Inggris. Dan karena beraliansi juga dengan Gereja Roma, Richard the Lionheart juga melakukan pembantaian di Acre. Yang merupakan asal mula kata dari massacre yang artinya pembantaian. Richard the Lionheart juga sangat terlibat dalam Perang Salib sehingga mengabaikan kekuasaan Inggris di Perancis yang perlahan direbut kembali oleh Perancis. King Phillip I memanfaatkan kelengahan Richard untuk membunuhnya dan menyerang Inggris, namun penyerangan berhasil digagalkan.

2.      Perang 100 Tahun (1337 M – 1453 M)
Perang 100 Tahun ini pertama dikobarkan oleh Edward III, The Black Prince. Menurut De Vries “perang ini telah terjadi pada sekitar tingkat provinsi”. Fernand Braudel, yang mengutipnya, menambahkan bahwa "Inggris berperan sebagai sebuah provinsi (atau sekelompok provinsi) dalam unit Inggris-Perancis" yang merupakan medan perang sekaligus sebuah hadiah (Braudel, 1984:353).
Perang ini penting karena penggunaan senjata dan taktik baru yang mengakhiri zaman ksatria, kehadiran pasukan tentara pertama di Eropa Barat sejak masa Kekaisaran Romawi Timur, perubahan dalam peran para orang-orang bijak dan rakyat miskin, dan perkembangan penting dalam pertumbuhan bangsa dan monarki baru secara rata-rata. Perang ini sering dipandang sebagai salah satu konflik terpenting dalam peperangan zaman pertengahan.
Awalnya Inggris menguasai jalannya perang dibawah kepemimpinan Edward III, The Black Prince. Namun begitu Edward III meninggal, Kerajaan Inggris mengalami sengketa perebutan kekuasaan dari kubu York dan kubu Lancaster yang keduanya merupakan keturunan dari Edward III. Perselisihan dari kedua kubu inilah yang melahirkan Wars of Roses atau Perang Mawar.
Henry VI memantapkan keunggulan Kerajaan Inggris setelah berhasil menguasai Orleans, namun Joan of Arc berhasil menaklukannya sekaligus membuat Kerajaan Inggris harus kehilangan seluruh kekuasaanya kecuali Calais di wilayah Norman.

3.      The Wars of Roses atau Perang Mawar (1455 M – 1485 M)
            Perang perebutan kekuasaan inilah yang menghancurkan Dinasti Plantagenets. Kematian dari Edward III, The Black Prince meninggalkan pertanyaan akan siapa yang layak untuk naik takhta. Kedua kubu dari kubu York maupun Lancaster mengklaim merekalah yang layak untuk menjadi suksesor Edward III.
            Karena kubu Lancaster sudah berhasil menduduki takhta sejak 1399, kubu York mungkin tidak akan pernah untuk mengklaim kembali. Namun setelah kematian Henry V pada tahun 1422, Henry VI pun berhak untuk naik takhta meskipun Henry VI berasal dari kubu York. Banyak yang tidak setuju akan hal ini sehingga pemberontakan pun datang dari segala arah terutama dari kubu Lancaster.

Referensi

Pollard, A.F. 2010. The History of England : A study in Political Evolution.-:England
Braudel, Fernand. 1984. The Perspective of the World: Civilization & Capitalism, 15th - 18th Century Volume 3.



No comments:

Post a Comment