Ilmu Bagaikan
Cahaya Dalam Kegelapan. Dilihat dari sisi ibadah, sungguh menuntut ilmu itu
sangat tinggi nilai dan pahalanya. Ilmu itu bisa di ibaratkan seperti lampu
yang menjadi penerang dalam kegelapan malam, dengan ilmu kita dapat mengetahui
tentang kewajiban dan larangan di dalam Islam, sehingga kehidupan kita di dunia
ini tidak sia-sia. Pada suatu hari, Imam Syafi’ie berjumpa gurunya sambil
menanyakan “mengapa aku mengalami kesukaran saat menghafal?” Gurunya, Imam
Waqiq berkata: “Ilmu itu cahaya, dan cahaya Allah SWT tidak akan di berikan
kepada orang-orang bermaksiat.”
“Barang siapa pergi
untuk menuntut ilmu, maka dia telah termasuk golongan Sabilillah (orang yang
menegakkan agama Allah SWT) hingga ia sampai pulang kembali. ” (H.R.Turmizi).
Mengapa menuntut
ilmu itu sangat tinggi nilainya dilihat dari sisi ibadah? karena amal ibadah
yang tidak dilandasi dengan ilmu yang berhubungan dengan itu, maka akan sia-sia
amalannya.
Realita sekarang
banyak orang yang memiliki ilmu
bukan pada bidangnya, sehingga pekerjaan yang
di lakukan tidak sempurna terlaksanakan dan akhirnya sia-sia, sebuah pepatah
Aceh menyebutkan “Keupeulom tajak sikula, mandum kana gob” (untuk apa pergi
sekolah, semua sudah ada orangnya) ini adalah sungguh pemahaman yang keliru, karena
ilmu dapat di ibaratkan seperti cahaya, akankah cahaya itu ada, kalau
masih ada pemahaman seperti itu?
Dilihat dari sisi
orang yang memiliki ilmu dengan yang tidak, maka sungguh jauh sekali
perbedaannya.
Allah SWT berfirman
dalam Q.S. Al-Maidah ayat 11, yang artinya:
“Allah meninggikan
orang yang beriman dan berilmu dengan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Maidah:11)
Ayat tersebut menggambarkan, betapa tinggi nilai dan derajat orang yang berilmu, dengan ilmu manusia akan memperoleh segala kebaikan, dengan ilmu manusia akan memperoleh kedudukan dan derajat yang mulia.
Ayat tersebut menggambarkan, betapa tinggi nilai dan derajat orang yang berilmu, dengan ilmu manusia akan memperoleh segala kebaikan, dengan ilmu manusia akan memperoleh kedudukan dan derajat yang mulia.
Mengingat
pentingnya penyebaran ilmu bagi manusia, agar mereka tidak dalam kebodohan dan
kegelapan, maka di perlukan kesadaran bagi para mu’allim, para guru dan ulama
untuk meringankan tanggan menuntun mereka menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Rasulullah SAW
bersabda:
“Barang siapa
ditanya tentang suatu ilmu, kemudian menyembunyikannya, maka Allah SWT akan
mengekangkan mulutnya kelak di hari kiamat dengan kekangan dari api Neraka.”
(H.R. Ahmad).
No comments:
Post a Comment